Pada akhir bulan february saya disuruh paman pindah kerumahnya,kenapa?karena
awalnya paman kasian liat saya ngekost dan makan nya lontang-lantung bisa
dibilang makan terbang.tepat pada hari kamis saya pindah kerumahnya.awalnya
masih seperti biasa ,makan tiga kali sehari.masuk awal bulan maret kelihatan
semua sifat penghuni yang ada dirumah ini.
Masuk diminggu kedua bulan maret bibi say minjam uang ya bisa dibilang
jumlahnya gede bagi saya karena saya belom bekerja.saya kasih ke bibi uang
tersebut dan berjanji akan mengembalikannya padaku.tapi setiba uang bulanan
saya habis saya minta ke bibi selalu alesannya kaga ada uang,dan selalu
mempunyai alasan pabila saya memintanya.ada beberapa hari kemudian saya meminta
ulang uang saya tersebut kemudian dia bilang yang beginilah,yang
begitulah,selalu beralasan.
Selama saya tinggal disini saya bisa dihitung makan pagi berapakali,makan
malam berapa kali.sudah berapa kali saya ingin menangis tapi saya selalu
menyimpan kesedihanku,tetapi ntah kenapa bibi saya tidak merasa dan pura-pura
tidak tahu.sudah berapa kali penyakit saya kambuh karena telat makan dan jarang
makan tapi dia tetap saja cuekkk,aku hanya bisa bersabar dan berdoa kepada
Tuhan.saya selalu bingung memikirkan ini semua,saya tidak tahu dan bimbang
apakah saya harus menceritakan ini semua kepada paman saya???sudah berapa kali
saya meninyimpan dan memendam sebuahnya.aku selalu ingin melupakanya tapi tidak
bisa.
Pada esokan harinya saya mengambil uang sedikit untuk keperluan,karena teman
kelas saya berencana mengadakan tour bersama.keesokan paginya saya packing
untuk pergi,sewaktu saya mebuka dompet,saya menghitung uang saya ternyata uang
saya sudah hilang selembar.saya bersabar dan memedamnya serta
mentoleransinya.tapi pada saat kelas saya mengadakan tour lagi kepuncak sejenak
pikiran saya hilang sejenak.saya langsung menelepon mbak saya yang ada di
medan,mbak mau nitip apa sama ku karena aku mau pergi kepuncak bareng anak-anak
kelas ku,trus mbak saya bilang emang kalo nanti mbak nitip sesuatu kamu punya
uang?trus saya dengan tegas saya punya dicelengan,saya jawab dengan tegas dan
perasaan senang.
Setiba saya tiba dirumah saya langsung membuka lemari dan mengambil celengan
saya,saya ambil pisau didapur,dan ternyata apa brengggg uang saya
selembar,sebiji pun dicelengan tersebut disaya temukan.saya bingung dan
bertanya kok celengan saya kosong kenapa tidak ada isinya?saya langsung menemui
bibi dan berkata siap yang mengambil uang saya,saya sudah hemat demi membelikan
sesuatu untuk mbak saya,saya menanggis terus bibi saya hanya menjawab dengan
pasrahnya,SAYA TIDAK TAHU. MANA MUNGKIN
ORANG INI YANG NGAMBIL UANG KAMU?saya langsung pergi keteras rumah dan
mengambil handphone,lalu saya menelpon mbak saya,saya menangis menelponnya dan
menceritakannya semua yang terjadi.saya langsung marah kepada isi rumahsaya
berkata kalo tidak ada yg mengaku saya akan menelpon polisi tapi tetap saja
tidak ada yang merespon.pada semester 3 saya bertekat untuk kost lagi.semenjak
saya kost saya tidak menginjakan kaki kerumah itu lagi.buat para sahabat ku
tercinta apa bila anda ingin tinggal dirumah saudara anda pikirkanlah secara
matang,dan ambillah tindahkan yang tepat,agar tidak seperti saya menyesal
dibelakang hari.