Studi kasus telematika beserta ulasan dan tanggapan

1.  Motorola Siapkan Moto E Generasi Kedua, Inilah Bocoran Spesifikasinya
Setelah sukses mengeluarkan suksesor Moto G versi original dengan nama Moto G (2014) alias Moto G generasi kedua, kini Motorola kabarnya tengah mempersiapkan suksesor dari seri Moto E alias Moto E generasi kedua. Kemungkinan, ponsel ini juga akan diberi nama Moto E (2014) seperti penamaan kakaknya.

Motorola Moto E (2014) ini kabarnya akan membawa berbagai pembaruan fitur dan spesifikasi dibandingkan Moto E versi original. Berdasarkan rumor terbaru yang beredar, Moto E (2014) ini akan membawa layar berukuran 4,5 inch beresolusi 540x960 piksel, kamera utama 5 MP dengan LED flash, dan konektifitas LTE.

Sayangnya, tidak disebutkan mengenai chipset yang akan digunakan. Namun diperkirakan, Moto E (2014) ini akan memakai Qualcomm Snapdragon 400 atau 410 dengan 4 buah inti (quad-core) plus dukungan RAM sebesar 1GB.

Selain itu, Motorola Moto E (2014) kabarnya sudah akan dibekali dengan sistem operasi Android 5.0 Lollipop dari dalam dus, sehingga para pembeli Moto E (2014) tidak perlu bersusah-payah untuk melakukan update terlebih dahulu.

Kita nantikan saja kehadirannya.

Tanggapan :
Setelah saya membaca studi kasus diatas mengenai persiapan Moto E (generasi kedua) dan bocoran spesifikasi buatan motorola ini, menurut saya dengan adanya kemunculan ponsel Moto E (generasi kedua) ini, bukan tidak mungkin akan membawa perubahan pada tingkat keminatan konsumen yang sebelumnya telah membeli Moto E (generasi pertama), akan berpikir dua kali untuk membeli ponsel ini juga. Dikarenakan Moto E (generasi kedua) ini telah dilengkapi beberapa kelebihan dari pendahulunya yaitu Moto E (generasi pertama), contohnya saja dari layar, moto e mempunyai layar 4,3 inchi, sedangkan Moto E (generasi kedua) akan dibekali dengan layar berukuran 4.5 inchi yang secara langsung akan membuat nyaman para konsumen bila ingin menonton video atau streaming. Selanjutnya yaitu chipset yang digunakan, Moto E (generasi kedua) ini akan dilengkapi dengan chipset Qualcomm Snapdragon 400 atau 410 yang mengusung prosesor quad-core ARM Cortex-A53 berkecepatan 1,2GHz yang dipadukan dengan memori RAM sebesar 1GB dan didukung oleh pengolah grafis dari Adreno 306. Perbedaan yang paling saya minati yaitu dari chipset Qualcoom Snapdragon 400, prosesor quad-core ARM Cortex-A53 dan juga Moto E (generasi kedua) ini dibandingkan pendahulunya adalah hadirnya dukungan 4G LTE dan menggunakan sistem operasi Android 5.0 Lollipop. 
Semoga kehadiran ponsel ini lebih cepat, karena saya juga ingin membeli ponsel ini. Terima Kasih

Sumber :


2.  9 Kota di Indonesia Menuju Smart City
Jakarta - Inisiatif mewujudkan smart city atau kota pintar semakin gencar dilakukan. e-Indonesia Initiatives Forum yang dikawal Suhono Harso Supangkat mengatakan sejauh ini 9 kota di Indonesia sudah bersiap menjadi smart city.

"Kami bekerjasama dengan Telkom grup punya tahun ini rampung mengukur kematangan 9 kota. Kita melihat kesiapannya dan komitmen pemimpin daerahnya. Itu di Jakarta, Bogor, Bandung, Depok, Aceh, Makassar, Balikpapan, Sleman, Banyuwangi," kata Suhono ditemui di sela seminar ICT Outlook 2015-2020 di Auditorium Indosat, Jakarta.

Dikatakan salah satu Guru Besar ITB ini, e-Indonesia Inisiatif Forum bersama Telkom pada Januari 2015 akan mulai mengimplementasikan sejumlah platform smart city. Jakarta, Bandung dan Bogor bakal menjadi sasaran pertama, menyusul kota-kota lainnya.

"Konsep dan desain sudah matang. Di setiap kota ini nantinya akan ada ruangan dan platform smart city. Kita berikan suatu modul dan basic operation room-nya. Nanti akan dikembangkan sesuai kebutuhan setiap kota. Jadi soal jalanan macet, banjir, kesehatan, pendidikan, masalah sampah itu bisa dipantau di sini," terangnya.

Dikatakan Suhono, konsep utama smart city adalah sensing, understanding dan acting. Pada intinya adalah, dengan mengetahui permasalahan kota secara real time, kemudian direspons secara cepat sehingga masalah tersebut segera ditindaklanjuti. 

"Di Bandung baru akan diresmikan Januari. Operation room-nya itu dinamakan sebagai command center. Di Jakarta masih mencari tempatnya, tapi kemarin Pak Ahok (Gubernur Jakarta) sudah mulai implementasi aplikasi untuk para Lurah supaya mereka itu laporan apapun cepat menanggapi via smartphone," paparnya.

Dalam kesempatan ini, pria yang berdomisili di Bandung ini juga mengemukakan tujuh hal yang menjadi sorotan forum ini dalam upaya mewujudkan smart city. Di dalamnya, termasuk pemanfaatan 4‎G dan‎ Indonesia Broadband Plan 2014-2019.

Kedua, adalah perhatian terhadap masalah efektivitas, keamanan, kecepatan dan kecerdasan (server) dan sistem layanan di data center dan cloud computing.

Penggunaan perangkat berbasis Internet protocol (IP) seperti Internet of Things dan Machine to Machine (M2M) menjadi perhatian ketiga. Hal keempat, implementasi ‎e-government, smart city, smart maritime dan lainnya.

Kelima adalah peningkatan kapasitas industri dalam negeri dari sisi konten kreatif, perangkat dan sistem. Poin keenam adalah pengembangan SDM. Dan terakhir,‎ kedaulatan ICT dalam kenegaraan. 

Tanggapan :
Setelah saya membaca studi kasus mengenai 9 Kota di Indonesia Menuju Smart City, menurut saya apabila ada inisiatif seperti pemajuan kota seperti smart city ini, akan memudahkan semua aktivitas para warga. Disebutkan diatas mulai dari masalah kependudukan, perkotaan hingga aktivitas yang berhubungan dengan keuangan, semuanya akan terpantau dari suatu ruangan yaitu Command Center. Command Center ini merupakan ruangan tempat center (utama) database yang mungkin akan menghasilkan output / keluaran berupa informasi mengenai permasalahan suatu daerah yang akan langsung diberikan kepada Pemerintah.
Contoh studi kasus diatas adalah contoh smart city yang sudah direalisasikan di Bandung, Jawa Barat, Namun Jakarta pun sudah mulai untuk membangun platform Smart City ini, contohnya saja yang saya dapat di berita yaitu Smart City QLUE untuk warga dan kedua adalah Smart City CROP yang diperuntukkan bagi jajaran PNS dan pegawai di Pemprov DKI. Kemudian warga dapat melihat CCTV yang berada di jalan raya dan fasilitas umum melalui Smart City dengan website smartcity.jakarta.go.id.
Semoga dengan adanya inisiatif untuk membangun Kota lebih maju dengan diterapkannya Smart City ini, akan memberikan dampak positif untuk masyarakat nya terutama dibagian kependudukan. Terima kasih

Sumber : 


3.  Kejari Bekasi Tahan Pengusaha Terkait Kasus Telematika
BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI SELATAN – Kejaksaan Negeri (Kejari) Bekasi menahan satu tersangka lagi berinisial TK ke Lapas Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/09/2014) sore.

Penahanan TK ini merupakan hasil pengembangan Kejari Bekasi yang menangani penanganan perkara kasus tindak pidana korupsi pengadaan software antivirus yang sebelumnya sudah menahan tersangka Kepala Bagian Telematika Setda Kota Bekasi, Sri Sunarwati (SS) Jum’at (05/09/2014) lalu.

“Sudah ditetapkan satu tersangka baru berinisial TK sebagai direktur PT KKK, kami tahan setelah kami periksa sejak pukul 09.00-15.00 WIB,” ujar Kasi Pidsus Kejari Bekasi, Eri Sarifah, Jumat (12/09/2014).

Peran tersangka TK ini, lanjut Eri, adalah menyediakan pengadaan barang yang tidak sesuai dengan perjanjian.

Tersangka TK ini dijerat Pasal 2 dan Pasal 3 UU  Nomor 31 tahun 1999 jo UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.

Eri juga mengatakan, pihaknya telah memeriksa dua orang saksi dari lingkungan Pemerintah Kota Bekasi namun masih dirahasiakan nama kedua saksi tersebut.

Hingga saat ini, baru dua tersangka yang ditahan Kejari Bekasi yang tersandung kasus ini.

Diberitakan sebelumnya, Kejari Bekasi telah menahan Kabag Telematika Setda Kota Bekasi, SS dengan status tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan software antivirus komputer senilai Rp 771 juta dalam APBD 2013.

Tanggapan :
Setelah saya membaca studi kasus mengenai penahanan yang dilakukan oleh Kejari Bekasi kepada Pengusaha terkait kasus Telematika ini, menurut saya kasus seperti ini sudah banyak terjadi di lingkungan daerah ataupun pusat terlebih lagi tentang pengadaan barang dan jasa. Sejujurnya saya sudah sering melihat di berita bagaimana cara pelancaran pemenangan pengadaan barang dan jasa, ada yang telah diselipkan berupa uang tunai atau berupa surat sebidang tanah yang biasanya diberikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen pada suatu Kantor. 
Walaupun saya tidak begitu tahu tentang kasus ini, tetapi setelah saya mencari-cari referensi berita mengenai kasus ini di situs berita lain, ada dua variasi penjelasan mengenai kasus ini, yang pertama yaitu dari Kejaksaan Negeri Bekasi. Kejari Bekasi telah mengklaim  adanya dugaan korupsi pengadaan software antivirus komputer senilai Rp 771 juta dalam APBD 2013 dan sudah menahan Kabag Setda Kota Bekasi, SS. Kemudian yang kedua dari RRA (selaku kuasa hukum tersangka korupsi) yang saya kutip dari http://beritabekasi.co/page/kanal/?id=6406&subid=61&kanal=stop-press&alias=Kasus%20Pengadaan%20Software%20Antivirus%20Harus%20Dilihat%20Secara%20Objektif%20&page=detil. Saya mengambil kesimpulan dari penjelasan kuasa hukum tersebut, bahwa tidak mungkin hanya pengadaan software antivirus komputer saja, bisa menelan biaya mencapai Rp 771 juta. Salah satu contoh antivirus yang saya tau yaitu Kaspersky, Kaspersky sendiri membandrol harga software anti virusnya dari harga Rp 89.000, apabila kantor tersebut yang berisikan 250 PC memakai software tersebut. Bisa diperhitungkan berapa pengeluaran yang dikeluarkan kantor itu untuk membeli software ini. Jadi menurut saya mungkin tidak hanya dari bagian software anti virus nya saja, bisa jadi keseluruhan dari spek di PC tersebut diganti menjadi yang baru.
Ya semoga saja semua pelaku yang berhubungan dengan kasus korupsi ini bisa tertangkap dan diberikan hukuman yang pantas. Hukum di Indonesia harus tegas. Terima Kasih

Sumber : 

0 komentar: Posting Komentar